Rabu, 11 Agustus 2010

Tips Menghilangkan Bau Mulut Saat Berpuasa


Saat menjalankan ibadah puasa, masalah bau mulut selalu membayangi. Kondisi ini kerap kali menjadi masalah tersendiri dan membuat seseorang minder dalam bergaul, sehingga menghambat komunikasi dan kinerja.

Sebenarnya soal bau mulut ini lumrah terjadi saat seseorang berpuasa. Hal tersebut merupakan gejala fisiologis yang masih berada dalam batas normal. Tapi bukan berarti bisa dibiarkan, karena kalau mulut bau membuat rasa tidak nyaman dalam bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain.

Pada dasarnya, bau mulut tersebut muncul karena ketika berpuasa aktivitas mulut dan kelenjar ludah (saliva) menurun dan saluran pencernaan yang kosong. Selama berpuasa aktivitas mengunyah makanan tidak ada sehingga sekresi saliva juga rendah. Padahal selain berfungsi menjaga keseimbangan cairan, saliva juga berfungsi membasahi dan membersihkan rongga mulut serta membunuh bakteri patogen..

Bila sekresi saliva rendah maka bakteri penyebab penyakit (patogen) akan berkembang di dalam rongga mulut sehingga populasinya bertambah banyak dan menimbulkan bau.

Selain itu, ada beberapa penyebab lain yang perlu diketahui dalam masalah bau mulut ini. Bau mulut atau halitosis bisa juga disebabkan karena penyakit tertentu, seperti Diabetes Melitus (DM), gangguan pada hati, gusi berdarah, penebalan lidah, gangguan pencernaan, terutama pada lambung. Penyakit pada saluran pernapasan, seperti radang tonsil dan sinus, gigi berlubang, infeksi pada gusi, dan karang gigi juga dapat menimbulkan bau mulut.

Namun, penyebab yang paling umum terjadi adalah karena tertinggalnya sisa-sisa makanan yang tak dibersihkan di dalam mulut. Sisa-sisa makanan yang masuk di lubang dan sela-sela gigi akhirnya membusuk dan mengeluarkan bau yang tak sedap.

Hal itu wajar terjadi karena ada orang yang menyempatkan diri menyikat gigi setelah tidur usai sahur, ada juga yang tidak. Padahal, makanan yang tersisa di mulut dan gigi inilah yang menjadi sumber makanan bakteri dalam rongga mulut sehingga berpotensi menimbulkan bau.

Selain itu, biasanya sebagian orang menyempatkan diri untuk tidur beberapa saat sehabis sahur dan salat Subuh, sebelum berangkat kerja. Namun, hal ini kerap menimbulkan masalah ketika bangun. Banyak orang yang ragu-ragu untuk menyikat gigi mengingat masih dalam kondisi berpuasa. Mereka beranggapan bahwa menyikat gigi itu makruh.

Padahal, bakteri di dalam gigi sebenarnya terus melakukan proses pembusukan, terutama setelah makan dan kondisi tubuh tidak aktif atau tidur, meskipun hanya sebentar. Menyikat gigi sebelum tidur memang tidak menjamin sisa-sisa makanan yang ada di dalam gigi terbuang semuanya, tapi paling tidak bisa menguranginya.

Untuk menghilangkan bau mulut disarankan untuk segera mengatasi penyebabnya. Apabila penyebab bau mulut bukan karena penyakit pernapasan atau pencernaan, maka upaya mengatasinya bisa dilakukan dengan kebersihan dan kesehatan lingkungan gigi dan mulut.

Yang tidak kalah penting adalah perawatan kebersihan gigi dan mulut harian. Biasanya, menyikat gigi dilakukan sehari minimal dua kali. Ini dilakukan sesudah berbuka, maupun sahur dan sebelum tidur, agar gigi terbebas dari sisa-sisa makanan.

Kalau perlu, untuk menekan pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut bisa juga menggunakan obat kumur. Jika obat tersebut tidak ada, bisa diganti dengan campuran setengah sendok teh baking soda dan setengah sendok teh garam dalam satu cangkir air panas.

Untuk kaum muslim, bau mulut juga bisa diminimalisasi dengan memperbanyak ibadah sholat sunnah selama berpuasa. Karena semakin banyak sholat kita jadi semakin sering berwudhu artinya jadi sering kumur, sehingga mulut lebih bersih.

Untuk menjaga agar mulut tetap segar saat puasa dan tidak menimbulkan bau yang berlebih, jenis makanan yang dikonsumsi saat sahur sebaiknya dijaga. Jangan makan makanan yang berpotensi tinggi menimbulkan bau, seperti petai atau goreng-gorengan. Makanan berbau tajam seperti bawang putih, petai, jengkol dan lain-lain sebaiknya juga dihindari, sebab aroma makanan itu akan diserap oleh darah dan dikeluarkan melalui nafas. Lebih baik mengkonsumsi makanan tinggi serat seperti sayur dan buah.

Untuk mengatasi bau mulut selama puasa, anda bisa melakukan beberapa tips berikut:

1. Hindari makanan yang berpotensi menimbulkan bau seperti bawang merah, bawang putih, petai, jengkol, durian, ikan, daging, juga berbagai produk susu.

2. Kurangi jumlah rokok yang diisap.

3. Gosok gigi setelah sahur, berbuka puasa dan mau tidur. Gosok dengan cara yang benar agar gigi dan rongga mulut bersih dan tidak tersisa makanan.

4. Untuk membersihkan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi, gunakan benang gigi.

5. Perbanyak konsumsi buah dan sayur.

6. Kurangi konsumsi minuman berkafein.

7. Bila menggunakan obat kumur, jangan berlebih karena akan menghilangkan kondisi flora normal yang dibutuhkan gigi.

Resep Tanaman Anti Bau Mulut

Selain melakukan tips diatas, anda juga bisa mengkonsumsi olahan beberapa jenis tanaman yang cocok untuk mengatasi bau mulut dan bau badan. Tanaman itu mengandung bahan aktif berbau segar dan bermanfaat mematikan atau mengendalikan pertumbuhan bakteri serta memberikan bau harum bagi tubuh agar mulut kita tidak berbau saat sedang berpuasa. Berikut cara membuatnya.

1. Bahan: 2 jari kunyit, gula aren secukupnya, 1 gelas air.

Cara membuat: Kunyit dicuci bersih lalu diparut dan diremas dengan air. Setelah itu tambahkan gula aren, kemudian aduk-aduk hingga rata. Selanjutnya campuran ini diperas atau disaring. Air perasan diminum sekaligus pada malam hari menjelang tidur. Lakukan hal ini selama beberapa hari.

2. Bahan: 5 helai daun sirih, 3 gelas air.

Cara Membuat: Daun sirih yang telah dicuci bersih direbus dengan air bersih hingga mendidih selama 15 menit. Biarkan rebusan air hingga dingin dalam keadaan tertutup. Gunakan rebusan air sirih untuk kumur-kumur sebanyak 3 kali sehari. Setiap kali kumur, gunakan 2 sendok makan. Lakukan hal ini hingga beberapa hari.(dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar